Pangkalpinang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan PT Wijaya Karya (Wika) Industri Manufaktur mengembangkan dan memanfaatkan kendaraan listrik di sekolah menengah kejuruan (SMK) guna mengoptimalkan pendidikan vokasi di daerah itu.
“Kerja sama ini sebagai upaya pemerintah menciptakan sumber daya manusia lulusan SMK yang andal dan siap kerja,” kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah usai penandatangan MoU kerja sama dengan PT Wika sektor pendidikan program vokasi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan penandatangan MoU ini tentunya memberikan daya dorong peningkatan kualitas para siswa, sehingga di saat mereka lulus dari bangku SMK, mereka sudah mempunyai ilmu yang bermanfaat dan mempunyai kemampuan yang lebih.
“Belajar tidak hanya lembaran-lembaran kertas saja, tetapi pelaksanaan. Mudah-mudahan dengan ini menjadi suatu pengembangan di dunia pendidikan terutama SMK,” ujarnya.
Direktur Keuangan dan Pemasaran PT Wika, Mohammad Samyarto mengatakan program vokasi ini merupakan kewajiban dari perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah tahun 2019. Timbal baliknya, pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan yang melaksanakan program vokasi ini.
“Dari kerja sama ini, kami mengharapkan masyarakat khususnya SMK bisa memahami motor listrik ini bekerja. Kurikulumnya sudah kami siapkan, sehingga siswa-siswi kita di SMK sudah bersiap-siap dengan kendaraan listrik,” katanya.
Menurut dia, saat ini PT Wika sudah memproduksi kendaraan listrik berupa motor yang diberi nama “Gesits” dan sudah bersertifikat guna menuju motor nasional.
“Motor listrik ini karya anak bangsa yang bisa kita banggakan, sudah kami komersialkan dan tidak menutup kemungkinan kami akan membuka pabrik atau plan di daerah ini,” katanya.